Jumat, 21 Agustus 2009

09072009

diantara runtuhan batu kita coba bertahan,
mengail semua kesabaran dan puing kemarahan
yang berserak kaki-kaki buldoser
menyemainya kembali lewat polybag.
kaki-kaki buldozer berjalan angkuh
menghapus asa tanah tuk tumbuh jadi baik
pedulikah, pada tangis, darah dan bahagia terlukis
akankah tumbuh kesabaran itu menjadi benih yang terus diam
atau akan berubah menjadi gejala alam dan menghancurkan.

-dre-

Tidak ada komentar:

Posting Komentar