Minggu, 21 Agustus 2011

Senin, 15 Agustus 2011

02072008

Ingin semua yang terasa adalah sakit, ingin semua yang tercipta ada dikakiku, ingin semua aku serakah. Tak ada ingin berjalan di hampa, bergetar dideretan kuburan akal yang tlah karatan dihujam ego. Tiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiit tit tit tit, ingin semua dalam keindahan, semua ingin duduk dalam sinar rembulan yang menari diatas riak gelombang. Ingin semua, semua ingin berlari diatas cipratan cahaya, semua ingin itu. Semua ingin menjadi A, dan esok A tlah berganti menjadi B, ingin semua menjadi B dan esok semua B tlah jadi C. Kemana B dan A disimpan dalam ‘ingin’ yang ingin kau inginkan.

16032008

Biarkan mentari datang dengan sinarnya, menenggelamkanku dalam kesunyian dan menyesatkanQ dalam hiruk pikuk akan ketakutan pada akhir...
Engkau takut pada akhir? Sementara akhir bukanlah segalanya... akhir hanyalah waktu, tempat yang sengaja dicipta... aku tak takut pada akhir ataupun pencipta akhir itu !!!
Tak ada takut yang ada hanya cinta, rindu untuk kembali, rindu untuk bercengkrama, rindu untuk bercanda, biarkan cinta menggiringku pada-Nya, menggerakkanku untuk mencapai-Nya, tanpa embel surga atau neraka.
Karena keyakinanQ DIA selalu ada didekatku, aq berjalan mendekati-Nya DIA berlari menghampiriku, AQ marah pada-NYA, namun dibalas-Nya dengan kasih, AQ berlari meninggalkan-Nya tak sedikitpun dia berpaling dari-Q

Die

Tak ada lagi kenangan masa lalu, tak ada lagi harapan masa depan, semua yang terbentang menjadi abstrak. Semua bacaan tak lagi bermakna, tak ada lagi pikiran yang otonom, tak ada lagi objektifitas ilmu semuanya menjadi permainan kepentingan-kepentingan pragmatis. Takkan kau lihat lagi hukum ditegakkan, takkan ada lagi pemimpin yang empati terhadap rakyat-nya yang kecil, semuanya menjadi sandiwara elite, yang skenarionya tlah ditulis dengan tinta darah oleh pemegang kuasa, darah yang diambil dari korban-korban ambisi akan kuasa. Takkan kau lihat lagi wajah-wajah empati dari politisimu, melihatmu menangis, kelaparan, menderita. Kalaupun ada itu hanya topeng untuk menutupi wajah aslinya yang sangar, codetan, dan membatu. Takkan lagi kau dengar teriakan-teriakan to fight corruption, semuanya telah dibungkam dengan apa yang diteriakkannya. So, apa yang akan kau lakukan disaat semua harapan telah musnah, disaat semua solusi menjadi abstrak dan tak ada lagi jalan kecuali mati!! (nb .. Terpengaruh Schopenheur)